Kamis, 11 April 2013

Udang impes, sebagai alternative ekonomi rakyat



Apakah udang impes itu??? Barang kali banyak dari kita yang tidak kenal dengan istilah udan gimpes. Akan tetapi bagi masyarakat petambak (penggarap tambak), yang kesehariannya di tambak mungkin sudah biasa dengan istilah tersebut. Udang impes merupakan sebutan bagi udang tangkapanharian di pertambakantradisionalterutamapertambakanwanamina.Udanginibiasanyamasukketambakmelaluisaluraninletpadasaatpengisian air tambak.Setelahsatubulanpascapengisian air, udangimpesdapat di panendenganalatbubu.Pemasanganbububiasanyadilakukanpada sore dandiangkatpadapagihari.Pemasanganbubudibantudenganlampu, untukmembantuudangmasukkedalambubu.
Udangimpesmerupakanudang liar atauudangalam.UdangimpesinimerupakankelompokFamiliPenaeidae, genus Penaeus.Sepertijenisudang-udanganlainnyaudang genus Penaeusmeimilikiciri: kulitagakkeras, tetapitidakkaku. Yang merupakantandaistimewaialahpadabadanterdapat ban unguhitamyaitupadamasing-masingruaasterdapat 2 ban. Warnaterseburjelassekalipadaudang yang msihhidup.Warna kaki padaumumnyaberwarnamerah.Ukuran :Panjangbadandapatmencapai 35 cm. Sedangumumnya 20-25 cm.
Laluapahubunganudangimpesdengantambakwanamina???? Tambakwanaminamerupakansistempertambakan yang didalamnya (beriringan) terdapathutanbakau (mangrove).Jadi mangrove inilah yang memungkinkanterdapatnyaudangharian di pertambakanwanamina.Karena mangrove merupakantempatmencarimakan, tempatpembesarandantempatpemijahanberbagaijenisikandanudangtermasukudangPenaeidae.BerdasarkanNaamin(1991), menyebutkanbesarnyaperananekosistem mangrove terhadapkehidupandapatdilihatdarikeragamanjenishewan, baik yang hidup di perairan, di atassubstrat, maupun di tajuk-tajuktumbuhan mangrove, sertaketergantunganmanusiasecaralangsungterhadapekosistemini.
BerdasarkanhasilpenelitianRangkuti (2013) didapatkanbahwa, hasiltangkapanudangimpesmenunjukkanbahwasemakintinggipenutupan mangrove (rasio mangrove danempang), makahasiltangkapanudangharianakansemakintinggi/banyak. Hasiltangkapanharianudangpadatambakmurnihanyaberkisaraantara 0,17 – 0,60 kg/hari/ha, dengan rata-rata 0,31 kg/ha/hari. Padasistemwanaminadengankerapatan mangrove yang tinggi, hasiltangkapanharianmencapai 1,10 – 2,20 kg/ha/haridengan rata-rata1,55 kg/ha/hari. Padakonseppertmabakan yang samadenganpenutupan yang rendah, hasiltangkapanudangharianhanya 0,53 – 1,05 kg/h/hari, dengan rata-rata 0,83 kg/ha/hari. Secararinciproduksiudangharianpadaberbagaiempang/tambak yang berbedadisajikanpadaTabel1.
Hal yang samadiperoleholehMaifiti (2012), Pradana (2011) danSaladin (1995), menunjukkanbahwahasiltangkapanudangpenaeidpadatambakdenganpenutupantinggitinggi (70-80%) di RPH Tegal-TTangkildanRPH Pamanukanmengasilkanudangtangkapanharian yang lebihtinggidibandingpenutupan yang lebihrendah. Padatambakdenganpenutupantinggihasiltangkapanuangharian rata-rata mencapai 2,29 kg/ha/hari. Hasiltangkapanudangpenaeidpadatambakmurni rata-rata sebesar 1,43 kg/ha/hari.   
Tabel1Hasiltangkapanudangimpespadaberbagaipenutupan mangrove.
Kerapatan Mangrove
Hasiltangkapanharian (kg/ha/hari)
minimal
maksimal
rata-rata
Tinggi
             1,10
             2,20
             1,55
Sedang
             1,03
             1,67
             1,19
Rendah
             0,53
             1,05
             0,83
Murni
             0,17
             0,60
             0,31
 Total
             2,83
             5,52
             3,88
                        Sumber: Rangkuti (2012)
Demikianjugahalnya, denganadanyaudangimpesmakapendapatanpetambakakanbertambahjuga. Pendapatanpetmabakdariudangimpespadasistemwanamina, menunjukkanbahwasemakintinggipenutupan mangrove makapenerimaandarihasilsampinganakansemakintinggi pula. PenerimaandariudangharianpadasistemwanaminamencapaiRp 46.511,11/ha/haripadapenutupantinggi, Rp 35.583,33/ha/haripadapenutupansedang, Rp 35.583,33/ha/haripadapenutupanrendahdanhanyaRp 9.342,26/ha/haripadatambaktanpa mangrove (Tabel 2).Tingginyanilaihasiltangkpanharianpadatambakdenganpenutupantinggimenunjukkanbahwaadanya mangrove memberikankontribusi yang sangatberartipadahasiltangkapanikan yang kemudianberdampakpadameningkatnyapenerimaanpetambak.
Tabel2Penerimaanpetambakpadaberbagaipenutupan mangrove
Kerapatan Mangrove
Nilaitangkapanharian (Rp/ha/hari)
minimal
maksimal
rata-rata
Tinggi
   33.000,00
   66.000,00
   46.511,11
sedang
   30.750,00
   50.000,00
   35.583,33
Rendah
   16.000,00
   31.500,00
   24.834,92
Murni
     5.000,00
   18.000,00
     9.342,26
HargaasumsiudangharianRp 30.000/kg
                        Sumber: Rangkuti (2012)

Berdasarkanuraiandaninformasidiatasdapatdisimpulkanbahwaudangimpesmerupakanudangalam yang didapatkanpadatambak yang memiliki mangrove (dikawasantersebutterdapat mangrove).Berdasarkaninformasipenulis yang pernahmelakukantinjauanlapang di pertambakan di Karawang yang tidakterdapat mangrove, disanatidakditemukanudangimpes.Berbedadengan di kawasanpertambakanwanamina di Blanakan yang terdapat mangrove bahwaditemukanbanyakudangimpes, terutamapadatambakdengan mangrove yang tebal.Hal inimenunjukkanbahwakonseppertambakanwanaminadapatmeningkatkanekonomimasyarakatdenganadanyahasiltangkapansampinganberupaudangalam (udangimpes).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar